Sumber Gambar: Tabloid Sinar Tani |
Secara umum pemangkasan tanaman kakao bertujuan untuk:
- Membentuk kerangka dasar tanaman kakao yang seimbang.
- Mengatur penyinaran matahari.
- Mendorong pembentukan daun baru.
- Merangsang pembungaan dan pembentukan buah kakao.
- Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki.
- Mengurangi resiko serangan hama dan penyakit.
- Mempermudah pemeliharaan tanaman
Pemangkasan pada tanaman kakao ada beberapa macam, yaitu: pemangkasan
bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan produksi. Pohon
pelindung juga dilakukan pemangkasan agar percabangan dan daunnya
tumbuh tinggi dan baik.
A. Pemangkasan bentukPemangkasan bentuk mulai dilakukan pada saat tanaman muda berumur 8 – 12 bulan dan telah tumbuh jorket. Cabang yang lemah dibuang dan mempertahankan 3 – 4 cabang yang simetris terhadap batang utama, kukuh, sehat dan mengarah ke atas membentuk sudut 450. Cabang-cabang utama yang dipilih hendaknya sudah mengayu dan daun flush sudah agak tua. Panjang cabang sekitar 30 - 40 cm. Cabang utama yang membentuk mendatar perlu dibantu agar membentuk sudut 450 dengan cara diikat dengan tali. Lamanya pengikatan sekitar 3 - 4 minggu.
Ketinggian jorket yang ideal adalah 120 - 150 cm, apabila tumbuhnya kurang dari 120 cm , maka batang utama dapat dipotong setinggi 80 cm agar tumbuh tunas air (chupon) yang baru dan membentuk jorket yang lebih tinggi. Demikian pula apabila jorket lebih dari 150 cm, batang utama dapat dipotong setinggi 80 cm dan chupon yang tumbuh dipelihara sampai membentuk jorket yang baik.
B. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharan pada tanaman kakao bertujuan untuk
mempertahankan kerangka tanaman yang sudah terbentuk baik, mengatur
penyebaran daun produktif, merangsang pembentukan daun baru, bunga dan
buah, serta terhindar dari hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan
dengan mengurangi sebagian daun yang rimbun pada tajuk tanaman dengan
cara memotong ranting-ranting yang terlindung dan menaungi. Memotong
cabang yang ujungnya masuk ke dalam tajuk tanaman di dekatnya dan
diameternya kurang dari 2,5 cm. Mengurangi daun yang menggantung dan
menghalangi aliran udara di dalam kebun, sehingga cabang kembali
terangkat. Pemangkasan ini dilakukan secara ringan di sela-sela
pemangkasan produksi dengan frekuensi 2-3 bulan. Juga dilakukan
pemangkasan terhadap tunas air (chupon). Pemangkasan tunas air atau
juga disebut wiwilan bisa dilakukan secara manual menggunakan tangan.
C. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan produksi berkesinambungan dengan pemangkasan pemeliharaan.
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan produktivitas tanaman. Pemangkasan
produksi dilakukan dengan memangkas daun-daun agar tidak terlalu
rimbun sehingga sinar matahari bisa tersebar merata ke seluruh organ
daun. Dengan demikian, proses fisiologis terpenting dari tanaman, yaitu
fotosintesis bisa berjalan lancar sehingga sirkulasi makanan dari daun
keseluruh organ tanaman juga lancar. Tanamanpun akhirnya dapat
berproduksi secara optimal.
Sasaran pemangkasan produksi adalah ranting-ranting atau cabang tertier
yang mendukung daun-daun tidak produktif, ranting-ranting yang sakit
atau rusak dan cabang cacing. Tunas-tunas air yang tumbuh dari pangkal
cabang tertier dan cabang sekunder pada jarak 15 - 25 cm dari pangkal
cabang sekunder dipotong. Ranting-ranting dengan daun yang terlindung
atau kurang mendapat sinar matahari juga harus dipotong. Cabang-cabang
tertier yang yang terlalu subur juga dibuang karena sering mengganggu
keseimbangan pertumbuhan, demikian pula cabang-cabang kecil yang akan
masuk ke dalam tajuk tanaman tetangga atau di dekatnya. Cabang yang
menggantung ke bawah dikurangi daunnya agar tidak menghambat sirkulasi
udara dalam kebun.
Ciri-ciri Pemangkasan Tanaman Kakao yang Tepat
Pemangkasan yang tepat akan diperoleh bentuk tanaman yang baik menjelang tanaman berumur empat tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki tinggi jorket sekitar 120 - 150 cm, dengan cabang primer 3 - 4 cabang, letaknya simetris dan arahnya ke atas dengan sudut sekitar 450.
- Tajuk tanaman berbentuk seperti payung denga jorket terlindung dari sinar matahari langsung, sehingga tidak pecah.
- Tidak terdapat percabangan dengan jarak 40 - 60 cm dari jorket dan 15 - 25 cm dari pangkal cabang sekunder. Sistem percabangan sekunder selang seling mengarah ke atas, tidak ada yang menggantung.
- Penyebaran daun merata, seluruh ruang tajuk terisi dengan daun dengan kedudukan mendekati vertikal pada bagian atas dan semakin mendatar pada bagian bawah.
- Tidak terjadi tumpang tindih daun/cabang antara satu pohon dengan pohon lain di sekitarnya, artinya lebar tajuk sesuai dengan jarak tanam dan ketinggian pohon sekitar 3 - 3,5 m.
- Daun-daun yang tidak produktif tidak ada atau sedikit sekali, demikian pula ranting dan cabang yang rusak atau sakit.
- Sinar matahari mampu menerobos tajuk tanaman sehingga nampak penyebaran bercak-bercak sinar dengan luas sekitar 5% - 10% luas naungan, dan penyebarannya merata.
Dalam pemangkasan tanaman kakao hindari memotong cabang yang terlalu
besar dengan diameter lebih dari 2,5 cm, kecuali memang diperlukan
antara lain terhadap batang yang patah atau terserang hama dan penyakit
(apabila terpaksa harus memotong cabang besar, maka luka potong harus
ditutup dengan obat penutup luka. Pemotongan ranting atau cabang-cabang
kecil (diameter kurang dari 2,5 cm) dilakukan rapat dengan cabang
induknya sedangkan pemotongan cabang besar dilakukan dengan
meninggalkan sisa kira-kira sepanjang 5 cm. Jangan melakukan
pemangkasan jika tanaman kakao sedang berbunga lebat atau sebagian
besar ukuran buahnya masih kecil. Peralatan yang digunakan untuk
pemangkasan tanaman kakao adalah pisau tajam, gunting pangkas dan
gergaji pangkas.